BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat
tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu
pula, , dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di
wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan,
ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari
masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu
masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh
kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan
yang saling menentukan.
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat,
mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan
aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahnya sistem mata pencaharian hidup
dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia
mempunyai kelebihan dalam kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan dan
mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah
terungkap paad perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan yang bersifat
rohaniyah, maupun kebudayaan kebendaan.
Akibat dari kebudayaan ini telah
mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehubungan
dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini akan ditelaah mengenai pertumbuhan
penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata akibat
perkembangan kebudayaan.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Pengertian
Penduduk
2. Pengertian
Masyarakat
3. Pengertian
Kebudayaan
4. Apa
Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan?
C. Tujuan
Permasalahan
1. Mengetahui
Tentang Penduduk
2. Mengetahui
Tentang Masyarakat
3. Mengetahui
Tentang Kebudayaan
4. Mengetahui Keterkaitan
Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDUDUK
a.
PENGERTIAN
Pada hakekatnya, pengertian mengenai
penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis kelamin dan lain-lain,
tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan,
agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi
frekuensi. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan
menjadi dua: Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan
kedua orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan
kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang
tertentu.
Dalam arti luas, penduduk atau
populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat
tertentu misalnya pohon bakau yang terdapat pada hutan bakau, atau kera yang
menempati hutan tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda
sejenis yang terdapat pada suatu tempat, misalnya kursi dalam suatu gedung
sekolah. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah
manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya (Ruslan H.Prawiro, 1981 : 3).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia,
dan sering digunakan secara informal untuk sebutan nilai pertumbuhan penduduk,
dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Berikut Pengertian Penduduk menurut
para ahli :
·
JONNY
PURBA
Penduduk adalah orang yang matranya
sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan
himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah
negara pada waktu tertentu
·
SRIJANTI
& A. RAHMAN
Penduduk adalah orang yang
mendiamisuatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status
kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut
·
AHMAD
YANI & MAMAT RAHMAT
Penduduk merupakan komponen yang
sangat penting dalam suatu wilayah atau negara
·
WALUYO,
SUWARDI, AGUNG FERYANTO, TRI HARHANTO
Penduduk merupakan potensi, tetapi
sekaligus beban bagi suatu daerah.
·
P.N.H
SIMANJUNTAK
Penduduk adalah mereka yang bertempat
tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara
·
Dr.
KARTOMO
Penduduk adalah semua orang yang
mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari warga negara
atau bukan warga negara
·
AA
NURDIMAN
Penduduk adalah mereka yang menetap
dan berdomisili dalam suatu negara
·
SRI
MURTONO, HASSAN SURYONO, MARTIYONO
Penduduk adalah setiap orang yang
berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara dalam waktu
yang cukup lama
·
TIM
MATRIX MEDIA LITERATA
Penduduk adalah sekumpulan orang yang
hidup dalam suatu wilayah geografis
b. DINAMIKA
PENDUDUK
Dinamika penduduk
menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan
oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya
unsurr lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan
digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Manusia diperkirakan hidup di dunia
sudah sekitar dua juta tahun yang lalu. Pada waktu itu jumlahnya masih sangat
sedikit. Bahkan pada 10.000 tahun sebelum masehi, penduduk dunia diperkirakan
baru sekitar 5 juta jiwa.Namun demikian, pada tahun pertama setelah masehi,
jumlah penduduk dunia telah berkembang hampir mencapai 250 juta jiwa. Dari
tahun pertama setelah masehi, sampai kepada masa permulaan revolusi industri di
sekitar tahun 1750, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat menjadi 728
juta jiwa. Selama 200 tahun berikutnya (1750- 1950) tambahan penduduk sebanyak
1,7 milyar jiwa. Tetapi dalam 25 tahun berikutnya (1950- 1975), ditambah lagi
dengan 1,5 milyar jiwa, yang jika dijumlahkan seluruhnya pada akhir tahun 1975
telah mencapai hampir 4 milyar jiwa.
c. KOMPOSISI
PENDUDUK
Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun
sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi
juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan
penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya. Kesemuanya ini menunjukkan
susunan penduduk atau komposisi penduduk dinegara kita pada tahun tersebut.
Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu,
misalnya komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut
pekerjaan dan sebagainya.
Dengan mengetahui komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin, dapta disusun/dibuat apa yang disebut piramida
penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada
saat tertentu dalam bentuk pyramid. Golongan laki-laki ada diseblah kiri dan
perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur
dan gari horisontalnya menunjukna jumlah atau prosentasi..
Berdasarkan komposisinya piramida
penduduk dibedakan atas :
·
Penduduk
muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya
runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
·
Bentuk
piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut
usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan
penduduk suatu Negara
·
Piramida
penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam
kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih
kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika
ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena
kehabisan. Disini angka kelahiran
lebih
kecil dibandingkan angka kematian.
d. PERSEBARAN
PENDUDUK
Kecenderungan manusia untuk
memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup
masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat subur selalu
menjadi perebutan mansuia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur
ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu hal
semacam ini terjadi didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih bertani.
Daerah semacam inilah yang kemudian
berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah
perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal mendekati tempat bekerja
yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk
ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari
prinsip itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke
daerah lain.
B. MASYARAKAT
Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani,
sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki
pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan
tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam
bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada:
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,
masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga
disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap
masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat
yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan
berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar,
terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.Kata society berasal
dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan
yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman,
sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit,
kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan
kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Menurut Soerjono Soekanto masalah
sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.Jika terjadi bentrokan
antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul
akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses
sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah
sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain:
a.
Faktor
Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
b.
Faktor
Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
c.
Biologis
: Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
d.
Faktor
Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
C.
KEBUDAYAAN
a. Pegertian
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
b. Perkembangan
Dan Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap
masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan
kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan
masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli.
Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang
merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan,
yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta
hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa
manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur
masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas, didalamnya termasuk, agama,
ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi
dari jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta
merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat
dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan
cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari
orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan
sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
Dari pengetian tersebut menunjukkan
bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai
mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan
yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya
kelakuan manusia itu sendiri. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan
adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
a. Unsur religi
b. Sistem
kemasyarakatan
c. Sistem
peralatan
d. Sistem mata
pencaharian hidup
e. Sistem
bahasa
f. Sistem
pengetahuan
g. Unsur seni
Bertitik dari sistem inilah maka
kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
·
wujud
sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini
merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya dalam pikiran
masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
·
kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
·
kebudayaan
sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya
tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi
wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan
dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam
masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan
mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan
masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
c. Kebudayaan
Sebagai Pengikat Kehidupan Bermasyarakat
Dalam sejarah perjuangan bangsa para
perintis telah dengan susah payah membangun dan mempertahankan bangsa ini.
Membangun tentu membutuhkan proses yang panjang.. Pembangunan membutuhkan
perjuangan dan pengorbanan yang mengedepankan kepentingan umum dari pada
kepentingan pribadi dan golongan. Berbicara tentang kebudayaan berarti tidak
terlepas dari tuntutan harga diri atau jati diri anak bangsa. Secara nasional
kebudayaan adalah pencerminan sebuah bangsa yang memberikan dampak positif
dalam membangun bangsa yang demokratif dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan. Kebudayaan daerah merupakan bagian dari budaya bangsa yang perlu
dipertahankan nilai-nilai kemanusiaannya. Seorang tokoh atau pemimpin perlu
memahami tentang tata krama atau tatanan dalam memberikan arah dan kebijakan
untuk memajukan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan dimana dia berada.
Kebudayaan dapat dijadikan modal dasar dalam gerak dan langkah sesuai bidang
tugas dan fungsi kita masing-masing sebab kebudayaan yang ditinggalkan oleh
nenek moyang kita sangat banyak memberikan sebuah kebenaran yang berdasar pada
etika dan moral. Memang kita tahu bahwa untuk merubah perilaku manusia
membutuhkan suatu proses. Satu hal yang perlu dikoreksi adalah kurang peduli
dan konsistennya mayarakat terhadap nilai-nilai kebudayaan sehingga bisa memunculkan
berbagai dikonomi persepsi. Apakah dari kalangan masyarakat, mahasiswa, para
politisi dan juga pemerintah padahal kebudayaan adalah sebuah pencerminan dari
sebuah bangsa terletak pada budaya. Orang bisa melakukan kesalahan besar atau
kecil itu karena tidak memahami nilai-nilai budayanya. Kenapa munculnya
korupsi, kolusi dan nepotisme? Ini sebagai akibat dari ketidaktahuan budaya
nenek moyang kita karena nenek moyang yang merupakan perintis kebudayaan yang
mewariskan kepada kita bukan budaya orang pencuri atau korupsi tetapi orang
yang berbudaya adalah orang yang tahu tentang harga diri manusia dan
lingkungannya. Untuk itu budaya yang kuat apabila pemerintah dan seluruh
masyarakat merasa memiliki daerahnya tanpa ada indikasi sebuah perbedaan baik suku,
agama dan darimana dia berasal hal ini bila diwujudkan maka kita akan terkenal
karena budayanya.
D.
Keterkaitan
Antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah
sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi
dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan- peraturan yang berlaku
di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan
melestarikan kebudayaan baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun
kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu
penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kebudayaan sendiri berarti hasil karya
manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian
menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut. Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke
masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat
lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan
masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada
di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar
untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam
dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan
bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil
kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan -
bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman
prasejarah merupakan benda- benda tua yang terbuat dari batu - batu alam dan
tulang - tulang binatang. Alat- alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu
binatang. Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta
dengan tumbuhnya peraturan - peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan
masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka
juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu
kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup
pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan
pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan.
Kepercayaan yang berkembang pada zaman
ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat
besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi
kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat
istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni
berupa lukisan, patung- patung dan candi- candi yang bercorak hindu maupun
budha yang di bangun pada zaman ini. Zaman madya ditandai dengan masuknya agama
Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam
juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di
Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan- bangunan
dan karya seni maupun sastra di Indonesia. Zaman baru di mulai sejak masuknya
pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung.
Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa
pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian,
bentuk bangunan dan lain- lain.
Kebudayaan yang berasal dari luarpun
tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli
Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru. Kebudayaan sendiri
sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi
dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang
berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama
masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan
adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk adalah Orang
yang tinggal di daerah tersebut.Orang yang secara hukum berhak tinggal di
daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk
tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di
daerah lain. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti;
sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya juga terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,bangunan, dan
karya seni.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk
dari waktu-kewaktu berakibat kepadatan penduduk pada suatu daerah. Untuk
mengatasi masalah ini pemerintah telah membuat aturan-aturan yang dapat
membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut. Contohnya pada negara Indonesia
terbentuklah program KB (keluarga Berencana) di mana warga negara di anjurkan
memiliki dua anak saja.
B. SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat
dilakukan beberapa tindakan yaitu :
·
Untuk
menghindari masalah kepadatan penduduk pemerintah harus lebih disiplin lagi dalam
mengkaji peraturan-peraturan yang telah di tetapkan dan sebagai warga Negara
yang baik juga harus menyadari dan menjalankan aturan yang sudah
ditetapkan.
·
Kita
perlu menjaga dan melestarikan budya kita agar tidak di hak miliki oleh ngara
lain sebab,budaya Indonesia sangat indah dan beragam macam.
DAFTAR
PUSAKA
http://armawansyah89.blogspot.com/2013/10/normal-0-false-false-false-en-us-x
none_31.html
http://carapedia.com/pengertian_definisi_penduduk_info2150.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://imazshare.wordpress.com/2011/11/08/pendudukmasyarakatdan-budaya/ BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat
tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu
pula, , dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di
wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan,
ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari
masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu
masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh
kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan
yang saling menentukan.
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat,
mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan
aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahnya sistem mata pencaharian hidup
dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia
mempunyai kelebihan dalam kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan dan
mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah
terungkap paad perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan yang bersifat
rohaniyah, maupun kebudayaan kebendaan.
Akibat dari kebudayaan ini telah
mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehubungan
dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini akan ditelaah mengenai pertumbuhan
penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata akibat
perkembangan kebudayaan.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Pengertian
Penduduk
2. Pengertian
Masyarakat
3. Pengertian
Kebudayaan
4. Apa
Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan?
C. Tujuan
Permasalahan
1. Mengetahui
Tentang Penduduk
2. Mengetahui
Tentang Masyarakat
3. Mengetahui
Tentang Kebudayaan
4. Mengetahui Keterkaitan
Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDUDUK
a.
PENGERTIAN
Pada hakekatnya, pengertian mengenai
penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis kelamin dan lain-lain,
tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan,
agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi
frekuensi. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan
menjadi dua: Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan
kedua orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan
kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang
tertentu.
Dalam arti luas, penduduk atau
populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat
tertentu misalnya pohon bakau yang terdapat pada hutan bakau, atau kera yang
menempati hutan tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda
sejenis yang terdapat pada suatu tempat, misalnya kursi dalam suatu gedung
sekolah. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah
manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya (Ruslan H.Prawiro, 1981 : 3).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia,
dan sering digunakan secara informal untuk sebutan nilai pertumbuhan penduduk,
dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Berikut Pengertian Penduduk menurut
para ahli :
·
JONNY
PURBA
Penduduk adalah orang yang matranya
sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan
himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah
negara pada waktu tertentu
·
SRIJANTI
& A. RAHMAN
Penduduk adalah orang yang
mendiamisuatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status
kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut
·
AHMAD
YANI & MAMAT RAHMAT
Penduduk merupakan komponen yang
sangat penting dalam suatu wilayah atau negara
·
WALUYO,
SUWARDI, AGUNG FERYANTO, TRI HARHANTO
Penduduk merupakan potensi, tetapi
sekaligus beban bagi suatu daerah.
·
P.N.H
SIMANJUNTAK
Penduduk adalah mereka yang bertempat
tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara
·
Dr.
KARTOMO
Penduduk adalah semua orang yang
mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari warga negara
atau bukan warga negara
·
AA
NURDIMAN
Penduduk adalah mereka yang menetap
dan berdomisili dalam suatu negara
·
SRI
MURTONO, HASSAN SURYONO, MARTIYONO
Penduduk adalah setiap orang yang
berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara dalam waktu
yang cukup lama
·
TIM
MATRIX MEDIA LITERATA
Penduduk adalah sekumpulan orang yang
hidup dalam suatu wilayah geografis
b. DINAMIKA
PENDUDUK
Dinamika penduduk
menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan
oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya
unsurr lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan
digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Manusia diperkirakan hidup di dunia
sudah sekitar dua juta tahun yang lalu. Pada waktu itu jumlahnya masih sangat
sedikit. Bahkan pada 10.000 tahun sebelum masehi, penduduk dunia diperkirakan
baru sekitar 5 juta jiwa.Namun demikian, pada tahun pertama setelah masehi,
jumlah penduduk dunia telah berkembang hampir mencapai 250 juta jiwa. Dari
tahun pertama setelah masehi, sampai kepada masa permulaan revolusi industri di
sekitar tahun 1750, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat menjadi 728
juta jiwa. Selama 200 tahun berikutnya (1750- 1950) tambahan penduduk sebanyak
1,7 milyar jiwa. Tetapi dalam 25 tahun berikutnya (1950- 1975), ditambah lagi
dengan 1,5 milyar jiwa, yang jika dijumlahkan seluruhnya pada akhir tahun 1975
telah mencapai hampir 4 milyar jiwa.
c. KOMPOSISI
PENDUDUK
Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun
sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi
juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan
penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya. Kesemuanya ini menunjukkan
susunan penduduk atau komposisi penduduk dinegara kita pada tahun tersebut.
Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu,
misalnya komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut
pekerjaan dan sebagainya.
Dengan mengetahui komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin, dapta disusun/dibuat apa yang disebut piramida
penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada
saat tertentu dalam bentuk pyramid. Golongan laki-laki ada diseblah kiri dan
perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur
dan gari horisontalnya menunjukna jumlah atau prosentasi..
Berdasarkan komposisinya piramida
penduduk dibedakan atas :
·
Penduduk
muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya
runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
·
Bentuk
piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut
usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan
penduduk suatu Negara
·
Piramida
penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam
kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih
kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika
ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena
kehabisan. Disini angka kelahiran
lebih
kecil dibandingkan angka kematian.
d. PERSEBARAN
PENDUDUK
Kecenderungan manusia untuk
memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup
masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat subur selalu
menjadi perebutan mansuia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur
ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu hal
semacam ini terjadi didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih bertani.
Daerah semacam inilah yang kemudian
berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah
perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal mendekati tempat bekerja
yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk
ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari
prinsip itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke
daerah lain.
B. MASYARAKAT
Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani,
sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki
pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan
tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam
bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada:
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,
masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga
disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap
masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat
yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan
berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar,
terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.Kata society berasal
dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan
yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman,
sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit,
kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan
kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Menurut Soerjono Soekanto masalah
sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.Jika terjadi bentrokan
antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul
akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses
sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah
sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain:
a.
Faktor
Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
b.
Faktor
Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
c.
Biologis
: Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
d.
Faktor
Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
C.
KEBUDAYAAN
a. Pegertian
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
b. Perkembangan
Dan Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap
masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan
kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan
masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli.
Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang
merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan,
yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta
hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa
manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur
masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas, didalamnya termasuk, agama,
ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi
dari jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta
merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat
dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan
cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari
orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan
sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
Dari pengetian tersebut menunjukkan
bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai
mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan
yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya
kelakuan manusia itu sendiri. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan
adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
a. Unsur religi
b. Sistem
kemasyarakatan
c. Sistem
peralatan
d. Sistem mata
pencaharian hidup
e. Sistem
bahasa
f. Sistem
pengetahuan
g. Unsur seni
Bertitik dari sistem inilah maka
kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
·
wujud
sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini
merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya dalam pikiran
masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
·
kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
·
kebudayaan
sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya
tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi
wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan
dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam
masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan
mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan
masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
c. Kebudayaan
Sebagai Pengikat Kehidupan Bermasyarakat
Dalam sejarah perjuangan bangsa para
perintis telah dengan susah payah membangun dan mempertahankan bangsa ini.
Membangun tentu membutuhkan proses yang panjang.. Pembangunan membutuhkan
perjuangan dan pengorbanan yang mengedepankan kepentingan umum dari pada
kepentingan pribadi dan golongan. Berbicara tentang kebudayaan berarti tidak
terlepas dari tuntutan harga diri atau jati diri anak bangsa. Secara nasional
kebudayaan adalah pencerminan sebuah bangsa yang memberikan dampak positif
dalam membangun bangsa yang demokratif dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan. Kebudayaan daerah merupakan bagian dari budaya bangsa yang perlu
dipertahankan nilai-nilai kemanusiaannya. Seorang tokoh atau pemimpin perlu
memahami tentang tata krama atau tatanan dalam memberikan arah dan kebijakan
untuk memajukan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan dimana dia berada.
Kebudayaan dapat dijadikan modal dasar dalam gerak dan langkah sesuai bidang
tugas dan fungsi kita masing-masing sebab kebudayaan yang ditinggalkan oleh
nenek moyang kita sangat banyak memberikan sebuah kebenaran yang berdasar pada
etika dan moral. Memang kita tahu bahwa untuk merubah perilaku manusia
membutuhkan suatu proses. Satu hal yang perlu dikoreksi adalah kurang peduli
dan konsistennya mayarakat terhadap nilai-nilai kebudayaan sehingga bisa memunculkan
berbagai dikonomi persepsi. Apakah dari kalangan masyarakat, mahasiswa, para
politisi dan juga pemerintah padahal kebudayaan adalah sebuah pencerminan dari
sebuah bangsa terletak pada budaya. Orang bisa melakukan kesalahan besar atau
kecil itu karena tidak memahami nilai-nilai budayanya. Kenapa munculnya
korupsi, kolusi dan nepotisme? Ini sebagai akibat dari ketidaktahuan budaya
nenek moyang kita karena nenek moyang yang merupakan perintis kebudayaan yang
mewariskan kepada kita bukan budaya orang pencuri atau korupsi tetapi orang
yang berbudaya adalah orang yang tahu tentang harga diri manusia dan
lingkungannya. Untuk itu budaya yang kuat apabila pemerintah dan seluruh
masyarakat merasa memiliki daerahnya tanpa ada indikasi sebuah perbedaan baik suku,
agama dan darimana dia berasal hal ini bila diwujudkan maka kita akan terkenal
karena budayanya.
D.
Keterkaitan
Antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah
sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi
dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan- peraturan yang berlaku
di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan
melestarikan kebudayaan baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun
kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu
penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kebudayaan sendiri berarti hasil karya
manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian
menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut. Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke
masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat
lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan
masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada
di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar
untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam
dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan
bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil
kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan -
bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman
prasejarah merupakan benda- benda tua yang terbuat dari batu - batu alam dan
tulang - tulang binatang. Alat- alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu
binatang. Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta
dengan tumbuhnya peraturan - peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan
masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka
juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu
kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup
pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan
pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan.
Kepercayaan yang berkembang pada zaman
ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat
besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi
kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat
istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni
berupa lukisan, patung- patung dan candi- candi yang bercorak hindu maupun
budha yang di bangun pada zaman ini. Zaman madya ditandai dengan masuknya agama
Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam
juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di
Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan- bangunan
dan karya seni maupun sastra di Indonesia. Zaman baru di mulai sejak masuknya
pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung.
Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa
pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian,
bentuk bangunan dan lain- lain.
Kebudayaan yang berasal dari luarpun
tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli
Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru. Kebudayaan sendiri
sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi
dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang
berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama
masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan
adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk adalah Orang
yang tinggal di daerah tersebut.Orang yang secara hukum berhak tinggal di
daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk
tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di
daerah lain. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti;
sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya juga terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,bangunan, dan
karya seni.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk
dari waktu-kewaktu berakibat kepadatan penduduk pada suatu daerah. Untuk
mengatasi masalah ini pemerintah telah membuat aturan-aturan yang dapat
membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut. Contohnya pada negara Indonesia
terbentuklah program KB (keluarga Berencana) di mana warga negara di anjurkan
memiliki dua anak saja.
B. SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat
dilakukan beberapa tindakan yaitu :
·
Untuk
menghindari masalah kepadatan penduduk pemerintah harus lebih disiplin lagi dalam
mengkaji peraturan-peraturan yang telah di tetapkan dan sebagai warga Negara
yang baik juga harus menyadari dan menjalankan aturan yang sudah
ditetapkan.
·
Kita
perlu menjaga dan melestarikan budya kita agar tidak di hak miliki oleh ngara
lain sebab,budaya Indonesia sangat indah dan beragam macam.
DAFTAR
PUSAKA
http://armawansyah89.blogspot.com/2013/10/normal-0-false-false-false-en-us-x
none_31.html
http://carapedia.com/pengertian_definisi_penduduk_info2150.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://imazshare.wordpress.com/2011/11/08/pendudukmasyarakatdan-budaya/
0 Komentar untuk "Makalah Ilmu Sosial Dasar "Penduduk,Masyarakat,Dan Kebudayaan""